URGENSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Drs. Syamsuddin, M.M.

Disusun oleh :
Insan Kamil 15420030
Ahmad Futunul Fikri 15420059
Shofiatul Afifah 15420087
Asmak Anisah 15420113
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya bentuk maupun isi makalah ini agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 8
Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Masalah.................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
c. Tujuan.............................................................................................................. 1
B. PEMBAHASAN
a. Pengertian
Media Pembelajaran Bahasa Arab................................................ 2
b. Peranan Media
Pembelajaran.......................................................................... 4
c. Jenis-jenis
Media Pembelajaran...................................................................... 5
d. Fungsi Media
Pembelajaran Bahasa Arab...................................................... 9
e. Manfaat Media
Pembelajaran........................................................................ 11
C. ANALISIS
a. Urgensi Media
dalam Pembelajaran Bahasa Arab........................................ 12
b.
Pengaruh Media dalam Pembelajaran Bahasa Arab
untuk Meningkatkan Prestasi Siswa ................................................................................................................. 13
D. PENUTUP
a. Kesimpulan.................................................................................................... 15
b.
Saran.............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ ..... 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab
merupakan bahasa asing yang dipelajari sebagai bahasa kedua setelah bahasa
Indonesia. Sebagai bahasa asing tentu banyak problematika yang ditemukan ketika
mempelajarinya. Salah satunya adalah media. Media merupakan suatu sarana yang
digunakan untuk mengantarkan pesan. Dalam mempelajari bahasa tentu diperlukan
adanya media. Dengan media akan memudahkan dan membantu seseorang ketika
belajar.
Media dalam
bahasa Arab terbagi menjadi empat sesuai dengan kemahirannya yaitu Istima’,
Kalam, Qira’ah, dan Kitabah. Kemahiran tersebut sama dengan kemahiran yang
harus dikuasai ketika mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa yang lain. Dapat
dikatakan kemahiran Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis.
Siswa
berprestasi dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Salah satu
faktor ekstern adalah media. Dengan media apakah mempengaruhi terhadap
peningkatan prestasi siswa. Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai
pentingnya media pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan prestasi siswa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pentingnya
media dalam pembelajaran bahasa Arab?
2. Apa pengaruh
media pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan prestasi siswa?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan
memahami pentingnya media dalam pembelajaran bahasa Arab
2. Mengetahui dan
memahami pengaruh media pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan prestasi
siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media Pembelajaran Bahasa Arab
1.
Pengertian Media
Banyak sekali
pengertian media pembelajaran, tapi menurut terminologi kata media berasal dari
bahsa latin “medium” sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata wasaaila
artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Adapun ciri-ciri
media pembelajaran diantaranya:
1. Penggunaannya
dikhususkan atau dialokasikan pada kepentingannya,
2. Merupakan alat
untuk menjelaskan apa yang ada di buku pelajaran baik berupa kata-kata, simbol
atau angka-angka,
3. Media
pembelajaran bukan hasil kesenian,
4. Pemanfaatan
media pembelajaran tidak sebatas pada suatu keilmuan tetapi seluruh keilmuan.[1]
2. Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan
kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran
“an” menjadi pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.
Pembelajaran adalah upaya untuk
belajar. Kegiatan ini akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara
efektif dan efisisen. Menurut Omar Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembeajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri
dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, materi meliputi; buku-buku, papan tulis,
dan lain-lainnya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas dan
audiovisual. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik
belajar, ujian, dan sebagainya.pembelajaran disbut juga sebagai proses perilaku
denagn arah positif untuk memecahkan masalah personal.[2]
3. Pengertian
Bahasa Arab
Bahasa Arab (اللغة العربية
al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي
‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun
bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa
lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang
sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan
Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan
bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh
Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki
banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti
satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu
makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku
(kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan
universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa
Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuno yang saat ini
masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab
pra-Islam yang berasal dari abad ke-4. Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi
bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6.
Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak
kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada
kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan
alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang
menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa
Arab.[3]
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa media adalah hal-hal
yang dapat membantu menyampaikan pesan dari pemberi pesan (guru) kepada
penerima pesan (siswa). Dengan demikian media berfungsi sebagai alat penyampai
pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Dengan demikian keberadaan
media dapat menentukan keberhasilan dalam pembelejaran, khususnya pembelajaran
bahasa Arab.
B. Peranan Media
Pembelajaran
Media
pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Disamping
dapat menarik perhatian siswa media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan
yang ingin disampaikan dalam setiap mata pembelajaran. Dalam penerapan
pembelajaran di sekolah guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
variatif. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses
dan berorientasi pada prestasi belajar.
Secara lebih
detail, al-fauzan (2003) menyebutkan bahwa media pembelajaran mempunyai peranan
yang sangat penting untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar
sebagaimana berikut:
1. Memperkaya
pengalaman peserta didik
2. Ekonomis
3. Meningkatkan perhatian
peserta didik terhadap pembelajaran
4. Membuat peserta
didik lebih giat belajar
5. Mengikutsertakan
banyak panca indera dalam proses pembelajaran
6. Meminimalisir
perbedaan persepsi antar guru dan peserta didik
7. Menambah kontribusi
peserta didik dalam memperoleh pembelajaran
8. Membantu
menyelesaikan perbedaan pribadi antara peserta didik.[4]
C. Jenis-Jenis
Media Pembelajaran
Secara umum media pengajaran bahasa dapat diklasifikasikan menjadi tiga
jenis yaitu 1) media perangkat/peralatan (al ajhizah), (2) media materi
pembelajaran (al mawad al ta’limiyah), dan (3) kegiatan penunjang
pembelajaran (al nasyathath al ta’limiyah).
Media jenis perangkat/peralatan (al
ajhizah) dibagi menjadi dua kategori. Pertama: perangkat teknis yang
meliputi; (1) perangkat dengar (al ajhizah al sam’iyah) seperti radio,
tape recorder, CD dan laboratorium bahasa sederhana, (2) perangkat pandang (al
ajhizah al bashariyah) seperti alat untuk menampilkan gambar, alat peraga,
proyektor untuk menampilkan transparan dan lain-lain, dan (3) perangkat dengar
pandang (al ajhizah al sam’iyah al bashariyah) seperti televisi, video,
LCD dan lain-lain. Kedua: Perangkat elektronk seperti komputer.
Sedangkan media jenis materi
pembelajaran (al mawad al ta’limiyah al ta’allumiya) dibagi menjadi tiga
kategori, pertama: media materi cetak (mawad
mathbu’ah), seperti buku-buku, gambar, peta, leflet, transparan kartu dan
simbol, kedua: media materi pandang-dengar tidak bergerak (mawad sam’iyah
bashariyah tsabitah), seperti film yang tidak bergerak dan sejenisnya, dan
kategori ketiga: media materi pandang-dengar bergerak (mawad sam’iyah
bashariyah mutaharrikah), seperti film-film, kaset-kaset video dan VCD.
Adapun media jenis kegiatan
penunjang pembelajaran (al nasyathath al ta’limiyah) seperti, kegaiatan
rihlah dan kunjungan (ziyarah), pameran, sandiwara (mashrahiyah),
perlombaan (musabaqah), camping bahasa (mukhayam lughawi), jalan
sehat dan lain-lain.
Sementara ditinjau dari segi
penggunaan media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk
memperoleh pengetahuan, media diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu; media
pandang (visual/bashariyah), media dengar (audio/sam’iyyah) dan
media dengar-pandang (audio-visual/sam’iyyah-bashariyah).
1.
Media
Bashariyah (Media Pandang/Visual):
Media pandang (bashariyah/visual)
dapat berupa alat peraga, yaitu; benda-benda alamiah, orang dan kejadian; dan
gambar benda-benda alamiah, orang dan kejadian.
Benda-benda alamiah yang dapat
dihadirkan dengan mudah ke sekolah atau dapat ditunjuk langsung merupakan media
pandang yang cukup efektif untuk digunaka, misalnya alat-alat sekolah, olah
raga, dan benda-benda disekitar sekolah. Dalam konteks pembelajaran bahasa
Arab, benda-benda tiruan dan gambar meupakan media yang cukup efektif untuk
digunakan, terutama untuk pengenalan mufradat dan pola kalimat.
2.
Media
Sam’iyah (Dengar/Audio):
Media dengar (sam’iyyah/ audio) yang dapat digunakan untuk
pengajaran bahasa antara lain radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa
(yang sederhana). Untuk pembelajaran bahasa Arab, radio tampaknya kurang cocok,
karena pemancar radio yang siarannya berbahasa Arab umumnya radio dari negara
Timur Tengah yang program dan isinya tidak cocok untuk dikonsumsi anak-anak
Indonesia.
Penggunaan laboratorium bahasa sebagai alat bantu pengajaran bahasa
telah diakui efektifitasnya oleh para pakar pengajaran bahasa. Akan tetapi,
untuk sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya, terutama di wilayah kabupaten,
peralatan ini sering kali hanya merupakan angan-angan yang sulit dicapai karena
harganya yang relatif tinggi, atau bisa jadi mereka telah memiliki, namun belum
disertai dengan cara penggunaan yang efektif.
3.
Media
Sam’iyah-Bashariyah (Dengar-Pandang/Audio-Visual):
Media
pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang (sam’iyyah-bashariyah/audio
visual), karena dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indra
dengar dan indra pandang. Yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD,
komputer dan Laboratorium Bahasa yang mutakhir. Dengan televisi yang
menggunakan parabola dapat diakses siaran berbahasa Arab dari berbagai negara,
seperti Arab Saudi, Emirat Arab, Kuwait, Irak dan Pakistan. VCD juga merupakan
media pengajaran bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan
tape recorder hanya lebih lengkap.[5]
Selain itu, media pembelajaran yang dapat dibagi berdasarkan empat
kemahiran berbahasa Arab antara lain:
a. Media
Pembelajaran Istima’
Istima' adalah proses menerima sekumpulan fitur bunyi yang terkandung dalam
koda kata, atau kalimat yang memiliki makna terkait dengan kata sebelumnya,
dalam sebuah topik tertentu. Istima' meskipun
di kalangan tertentu hanya dipahami sebatas "dengar" (hearing). Akan
lebih tepat, kalau istima' lebih diarahkan pada "menyimak" (auding)
dengan tidak lepas konteks.
Menyimak merupakan kemampuan yang
memungkinkan seorang pemakai bahasa untuk memahami bahasa yang digunakan secara
lisan.
Menurut Djiwandono sebagaimana yang
dikutip Abd Wahab Rosyid dkk; menyimak pada dasarnya bersifat pasif-reseptif,
dalam arti bahwa inisiatif untuk berkomunikasi tidak pertama-tama berasal dari
dirinya, melainkan dari orang lain, sikap dan tindakan yang diharapkan dari
seorang pendengar terutama adalah mendengarkan dan memahami apa yang
didengarnya.
Media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran istima’ antara lain:
1.
Media
Radio
2. Alat Perekam
Pita Magnetik (kaset) dan Tape Recorder
3. Film (Motion
Pictures)
4. Televisi
5. Compact Disc (VCD) dan Compact Disc (CD)
6. Internet
7. Permainan
8. Laboratorium
Bahasa
9. Multimedia
b. Media
Pembelajaran Kalam
Kalam merupakan keterampilan dasar yang
menjadi bagain penting dalam pembelajaran bahasa kedua. Keterampilan ini
tergolong sebagai maharat istitajiyyah (productive skill). Sebab ia
menuntut adanya peran aktif siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan dengan
pihak atau komunitas yang lain.
Beberapa media yang dpaat digunakan dalam
pembelajaran kalam diantaranya sebagai berikut:
1. Poster
2. Flanel Board
3. Bulletin Board
4. Papan Tulis
5. Gambar
6. Jam Dinding
7. Film
8. Karya wisata
(ar-Rihlah)
9. Internet
10. Flip Chart
11. Permainan
c. Media
Pembelajaran Qira’ah
Membaca (qira’ah) merupakan
keterampilan menangkap makna dalam simbol-simbol bunyi tertulis yang
terorganisir menurut sistem tertentu. Alat indera panglihatan (mata) sangat
memilki peran penting dalam proses tersebut. Namun qira’ah atau membaca
bukanlah sekedar proses kerja dari indera mata dan alat ujar saja. Tetapi juga
meliputi aktivitas aqliyah, meliputi: pola berpikir, menganalisis,
menilai, problem-solving, dsb.
Adapun media pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran keterampilan membaca antara lain:
1. Flash Card atau
Kartu (al-Bihoqot)
2. Laboraorium
Baca
3. Over Head
Transparency( OHP)
4. Opaque
Projector
5. Slide
6. Presentase
7. Permainan
d. Media
Pembelajaran Kitabah
Kitabah (menulis) merupakan keterampilan berbahasa
yang rumit, karenanya keterampilan ini harus diurutkan setelah periode
pelajaran yang menekankan pada bunyi (marhalah shawtiyah). Marhalah tersebut
lebih terfokus pada aspek menyimak dan berbicara. Kitabah sering
dipahami hanya sebatas mengkopi (naskh) dan mengeja (tahajju’ah),
namun kitabah sebenarnya juga mencakup beragam proses kognitif untuk mengungkap
apa yang diinginkan seseorang. Dengan demikian keterampilan ini merupakan
latihan mngatur ide-ide dan pengetahuan lalu menyampaikan dalam bentu
simbol-simbol huruf.
Menurut Abdul Wahab Rosyidi media pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran keterampilan membaca adalah sebagai berikut:
1. Kaset Rekaman
2. Teka-teki
Silang
3. Foto dan Gambar
4. Internet
5. Kartu
6. Permainan.[6]
D. Fungsi Media
Pembelajaran
Fungsi
media pembelajaran ada 2, yaitu:
a.
Secara Umum yaitu membawa pesan (materi) dari
sumber pesan (guru) ke penerima pesan (murid)
b.
Secara Khusus
i.
Menarik perhatian siswa
ii.
Memperjelas penyampaian pesan (syaratnya: pengkodean pesan
harus benar)
iii.
Menghindari terjadinya verbalisme dan salah tafsir.
iv.
Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan biaya.
v.
Mengefektifkan kegiatan belajar
siswa.
Adapun
fungsi media pembelajaran yang lain, diantaranya:
1.
Fungsi media sebagai belajar
Siswa memperoleh pesan dan informasi
sehingga membentuk pengetahuan baru pada siswa. Dalam batas tertentu, media
dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber informasi/pengetahuan bagi siswa. Media pembelajaran sebagai
sumber belajar merupakan suatu komponen sistem
pembelajaran yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan,
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Fungsi
semantik media pembelajaran
Kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol variabel) yang maknanya benar-benar
dipahami oleh siswa. Bahasa meliputi lambang
(simbol) yang mana peran guru untuk menginfornasikan kepada siswa tentang simbol-simbol itu, jadi
dengan bantuan guru siswa dapat memahami makna media pembelajaran dalam bentuk
simbol.
3. Fungsi
manipulatif media pembelajaran
Suatu obyek atau kejadian dengan menggunakan media dapat diubah
(dimanipulasi) penampilannya (meliputi ukuran dan atau kecepatannya)
disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Fungsi
fiksatif media pembelajaran
Fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suatu media untuk menangkap,
menyimpan kembali suatu objek atau kejadian yang sudah lama terjadi.
5.
Fungsi distributif media
pembelajaran
Fungsi
distributif media pembelajaran berarti bahwa dalam sekali penggunaan satu
materi, objek atau kejadian, dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah besar (tak
terbatas) dan dalam jangkauan yang sangat luas sehingga dapat meningkatkan
efesiensi baik waktu maupun biaya.
6.
Fungsi psikologis media pembelajaran
Dari
segi psikolgis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti fungsi
atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif fungsi imajinatif dan fungsi motivasi.
7.
Fungsi sosio kultural media
pembelajaran
Fungsi
sosiokultural sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa media memiliki
kemampuan untuk menyamakan persepesi dalam pembelajaran. Persepsi berbeda yang
diterima oleh siswa antara lain disebabkan oleh hambatan sosiokultural seperti
adat kebiasaan, kepercayaan, nilai yang berlaku, dan norma. Sebagai contoh
adalah warna merah berarti berani bagi bangsa Indonesia namun akan berbeda bagi
bangsa China yaitu warna keberuntungan.[7]
E. Manfaat Media
Pembelajaran
Media
pengajaran mempunyai manfaat yang utama adalah membantu siswa untuk memahami
materi pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Tetapi menurut beberapa ahli
pendidikan media pengajaran mempunyai manfaat yang lebih luas, diantaranya:
Menurut Sudjana dan Rivai, mengungkapkan bahwa
manfaat media pembelajaran antara lain:
1. Pengajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
2. Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih difahami oleh siswa
dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pengajaran,
3. Metode mengajar
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran,
4. Siswa dapat
lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seerti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.[8]
BAB III
ANALISIS
A. Urgensi Media
dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Setiap
manusia memiliki media yang diciptakan oleh Allah yang disebut panca indera. Media ini yang membantu dalam proses belajar
yang terdiri
dari indera penglihat, pendengar, perasa, pembau dan peraba. Sebagai modal diharapkan manusia mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Peradaban
manusia yang semakin maju menciptakan manusia yang berfikir kreatif dalam
melaksanan segala aktifitasnya. Dalam pembelajaran dahulu manusia berlajar dengan menulis ilmunya di pelepah daun, batu, dan lain-lain. Manusia telah belajar agar ilmu yang ia
peroleh dapat dipelajari
dan diajarkan. Kemudian pada perkembangannya manusia telah menciptakan sebuah
kertas sebagai media
untuk menulis. Hingga saat ini media pembelajaran terus
berkembang seperti radio, televisi, komputer, internet dan lain sebagainya.
Proses pembelajaran bahasa Arab yang ditunjang dengan media sebagai alat pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efesien. Arif
Sadiman, dkk mengemukakan pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik, serta
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
Media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab
sangatlah banyak. Media ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dari jenis pembelajarannya. Di dalam pembelajaran bahasa arab, media yang
dibutuhkan adalah media yang berkaitan dengan istima’, kalam, qiro’ah, dan
kitabah. Seperti halnya ketika kita mempelajari bahasa
yang lain diperlukan media yang berkaitan dengan kemampuan mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.
Keberadaan media dalam pembelajaran bahasa Arab sangat penting. Pertama adalah untuk menarik minat siswa. Pada umumnya, siswa akan tertarik
dengan hal-hal baru. Media yang menarik dan tidak membosankan tentu akan menambah
semangat siswa dalam belajar bahasa Arab. Hal ini berarti bahwa media juga
mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan media yang menyenangkan
mampu membuat siswa semangat dalam belajar bahasa Arab. Belajar pun akan terasa
ringan tanpa ada paksaan. Apalagi yang kita ketahui selama ini pembelajaran
bahasa Arab cenderung monoton, kurang menarik dan membuat siswa mudah bosan
sehingga sangat diperlukan media yang menarik perhatian siswa.
Kedua, melalui media dapat meningkatkan pemahaman
siswa tentang materi pembelajaran. Siswa yang sebelumnya belum memahami materi
yang disampaikan oleh guru mungkin dengan adanya media dapat membantu siswa
sehingga menjadi lebih paham. Dengan adanya media audio atau visual (gambar) dapat
merangsang panca indera siswa yang terhubungkan ke otak sehingga membantu dalam
proses berpikir.
Ketiga, media dapat menyalurkan bakat siswa. Siswa
yang memiliki bakat menyanyi, membaca syair, atau bermain peran dapat
memanfaatkan media untuk menunjang kemampuan tersebut. Selain media ini dapat
mengembangkan kemampuan dalam berbahasa Arab siswa juga mengasah keterampilan
berbicara mereka.
Keempat, banyaknya media yang menunjang dalam
pembelajaran bahasa Arab dapat menambah informasi atau wawasan siswa. Seperti
halnya televisi, radio, dan internet. Siswa dapat dengan mudah dan cepat
mengakses informasi yang membantu dalam proses belajar. Berbagai kesulitan
belajar siswa pun dapat teratasi dengan adanya media tersebut.
Dapat
disimpulkan bahwa keberadaan media dalam
pembelajaran bahasa Arab sangat penting. Melalui media dapat menunjang proses
belajar siswa sehingga menjadi lebih paham.
B. Pengaruh Media dalam
Pembelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Prestasi Siswa
Kita telah
mengetahui bagaimana urgensi media dalam pembelajaran bahasa Arab. Media sangat
membantu dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Dengan adanya medua pun mampu
meningkatakan pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Media juga mampu
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Media sebagai
sarana mempunyai pengaruh dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari
media yang menyenangkan akan menarik perhatian siswa. Dengan adanya perhatian
tersebut maka akan menjadikan siswa fokus dalam belajar. Siswa akan merasa bahwa
belajar bahasa Arab menyenangkan. Dengan ini siswa termotivasi untuk terus
belajar dan belajar terasa ringan karena tidak didasari oleh keterpaksaan.
Siswa yang
termotivasi dalam belajar akan berpengaruh pada prestasi mereka. Siswa yang
aktif belajar akan memperoleh pengalaman belajar dari hasil proses belajar yang
telah mereka lakukan. Pembelajaran akan menjadi lebih bermakna (meaningful
learning). Motivasi belajar siswa yang tinggi akan berpengaruh pada
prestasi mereka. Hal ini terlihat siswa akan menjadi aktif di kelas, atau
dilihat dari peningkatan kemampuan siswa baik istima’, kalam, qira’ah, maupun
kitabah. Hasil prestasi pun dapat diukur dari hasil tes baik UTS
(Ulangan Tengah Semester) ataupun UAS (Ulangan Akhir Semester).
Dengan ini,
dapat disimpulkan bahwa media memiliki pengaruh terhadap prestasi siswa dalam
pembelajaran bahasa Arab.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media merupakan
sarana untuk mengantarkan pesan dari pemberi pesan (guru) kepada penerima pesan
(siswa). Dalam pembelajaran bahasa Arab diperlukan media yang menunjang proses
pembelajaran. Media tersebut membantu dalam proses istima’ (mendengarkan),
kalam (berbicara), qira’ah (membaca), dan kitabah (menulis).
Media yang menarik dan menyenangkan akan menyita perhatian siswa sehingga
termotivasi dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar
akan berpengaruh pada prestasi mereka. Prestasi dapat dilihat dari peningkatan
kemampuan siswa dari empat kemahiran di atas, juga dapat dilihat dari hasil tes
siswa baik UTS maupun UAS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media sangat
penting keberadaannya dalam proses belajar. Media juga berpengaruh pada peningkatan
prestasi yang dicapai oleh siswa.
B. Saran
Sebagai seorang
calon pendidik hendaknya mampu menguasai media khususnya media pembelajaran
bahasa Arab. Mengingat keberadaan media sangat penting dalam pembelajaran
bahasa Arab. Dengan menguasai media, guru akan lebih mudah dalam menerangkan
kepada siswa dan siswa akan lebih mudah menangkap materi.
DAFTAR PUSTAKA
Khalilullah, M. Media Pembelajaran Bahasa
Arab. Yogyakarta: Aswaja Presindo
Hamid, Abdul. Pembelajaran Bahasa Arab.
Yogyakarta: UIN Malang Pres
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab diakses
tanggal 8 Mei 2017 pukul 11.17 WIB
Ahsan, Muhammad Faizal. Fungsi dan Media
Pembelajaran. http://faizal-ahsan.blogspot.co.id/2014/09/fungsi-dan-peran-media-pembelajaran.html diakses pada 8 Mei 2017 pukul 23. 32 WIB
[1] Abdul Hamid., dkk. Pembelajaran Bahasa
Arab, (Yogyakarta: UIN Malang Press), hlm. 168-169
[3] Wikipedia bahasa Indonesia, “Bahasa Arab”,
diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab , pada tanggal 8 Mei 2017 pukul 11.17 WIB
[4] Abdul Hamid., dkk. Pembelajaran Bahasa
Arab, (Yogyakarta: UIN Malang Press), hlm. 170-174
[7] Muhammad Faizal Ahsan, “Fungsi dan
Media Pembelajaran”, http://faizal-ahsan.blogspot.co.id/2014/09/fungsi-dan-peran-media-pembelajaran.html diakses pada 8 Mei 2017 pukul 23. 32 WIB
[8] Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa
Arab, (Yogyakarta: Aswaja Presindo), hlm. 27-28
Bagus sekali
BalasHapusIjin Copas ya MAs