Rabu, 22 Maret 2017

Sebuah Pelajaran



Sabtu, 18 Maret 2017
Sebenarnya tak ada yang spesial hari ini, tapi aku ingin bercerita sedikit. Hari ini aku bertemu dengan salah satu teman SMP ku tadi di pasar. Aku sedang disuruh sama kakakku buat beli gas di toko dekat pasar. Tak sengaja ketika aku mau menyeberang aku bertemu temanku. Aku melihatnya dari agak jauh, diapun melihatku. Sambil aku mengingat dan sepertinya dia juga sedang mengingat wajahku aku menyapanya dengan senyum. Ia pun membalasnya dengam senyum. Aku berpikir siapa ya? Kayaknya temen SMP, tapi aku lupa namanya. Aduhh.. gimana mau nyapa. Batinku dalam hati. Tapi jujur aku memang ada sedikit masalah untuk mengingat nama, tapi kalo mengingat wajah aku bisa.

Jujur wajahku menatapnya dengan penuh ketidakpercayaan karena selain fisik yang agak berbeda, tapi mataku tertuju pada anak yang sedang digendongnya. Badannya agak gemuk mungkin karena sudah punya anak. Hahah.. husss (jangan ngetawain, nanti kamu juga bakal kaya gitu uppss^^). Kemudian ia menghampiriku. Lalu kita saling bersalaman. Aku menanyakan kok sudah punya anak. Lalu bla bla bla. Ternyata anaknya sudah 8 bulan, laki-laki. Padahal aku sempat bertemu dengannya dahulu ketika aku masih SMA ikut ibuku ziarah ke makam para wali. Ya berarti sekitar 2 tahun yang lalu lah ya. Selain itu, dia juga cerita kalo Retno sudah punya anak. Elly pun juga udah, bahkan anaknya sudah umur 3 tahun. Ya ampun ternyata teman-temanku sudah pada punya anak. Lhahh.. itu kapan nikahnya? Ya berarti kan lulus SMP dulu terus nggak lama nikah.

Sumpah aku kaget sih sebenarnya. Aku jadi sadar ternyata dunia diluarku seperti itu. Selama ini aku hanya melihat sisi duniaku saja. Dunia anak kuliah dan dunia Jogja yang penuh dengan kesibukan. Aku tak tahu bagaimana nasib teman-teman yang tak bisa meneruskan kuliah. Atau memilih dunia kerja. Semua memiliki cerita masing-masing dan itu membuatku bersyukur. Benar-benar bersyukur. Selepas itu kita bersalaman dan berpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kenapa???

kenapa?? selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya. ...