Senin, 23 November 2015

Pendakian Gunung Prau 11-12 Mei 2015



Oke guys.. kali ini aku akan berbagi pengalaman ketika mendaki ke Gunung Prau.
Perlu kalian tahu Gunung Prau terletak di Dataran Tinggi Dieng, Wonososbo, Jawa Tengah. Gunung yang memiliki ketinggian 2565 mdpl ini  memiliki keindahan yang luar biasa. Di puncak gunung ini kalian akan melihat lima gunung sekaligus, ada Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, dan Andong. Sungguh menakjubkan ! saya rekomendasikan guys buat kalian pecinta alam buat kesana.

Setelah pengumuman SNMPTN tanggal 9 Mei, tepatnya Senin, 11 Mei 2015, aku berkumpul bersama teman-temanku pukul 14.00 WIB. Mereka adalah teman-teman yang aku kenal sejak SMP. Semua total anggota kami 10 orang, 5 cewek dan 5 cowok. Karena belum pada datang semua, sambil nunggu kita persiapan barang-barang yang perlu dibawa. Kita berangkat pukul 15.00 WIB naik motor sehingga pas 5 motor masing-masing boncengan. Jangan lupa isi bensin dulu guys. Yahh.. Karena antri tepatnya ya kita berangkat setengah jam kemudian. Sebenarnya jika perjalanan lancar dari Magelang-Wonosobo sekitar membutuhkan waktu 3 jam perjalanan dan karena jalur yang kita lewati bukan Sapuran tapi Temanggung. Sebenarnya kalo lewat Sapuran lebih cepat. Tapi karena temanku tahu nya yang jalan yng lewat Temanggung ya sudah ikuti dan nikmati saja, hehe.. ^^. Sengaja kita memilih jalan yang tidak terlalu menanjak dan berliku-liku. Kebetulan dalam perjalanan kami ada sedikit trouble dan kebetulan juga pas motor yang aku naiki ban nya bocor sehingga perjalanan kita memakan waktu sekitar 5 jam karena sambil menunggu proses tambal ban kami shalat maghrib terlebih dahulu.
Sekitar jam 20.00 kita sampai basecamp. Untuk biaya masuk dan penitipan motor dan helm dikenakan biaya 10.000 masing-masing orang. Agak persisnya aku lupa berapa ^^. Setelah istirahat dan persiapan yang matang akhirnya kita berangkat jam 21.00 dan perjalanan dimulai.
Udara dingin menyapa kami dan angin malam yang begitu terasa. Perjalanan awal kebanyakan masih dikelilingi dengan tanaman sayur-sayuran warga. Selang beberapa meter ada gubuk warga yang kami gunakan untuk istirahat sejenak untuk sekedar minum atau makan gula jawa untuk menambah energi. Perjalanan terus berlanjut menuju pos 1 yang namanya “Sikut Dewo”. Sampai di pos, sejenak kami beristirahat untuk minum sambil menikmati suasana malam. Tiupan angin yang kencang semakin membuat kami kedinginan dan suara angin menemani istirahat kami. Sesekali kami usil dengan berteriak, hehe.. . Perjalanan berlanjut dengan penerangan senter yang kami bawa masing-masing. Semakin malam perjalanan tidak begitu terasa. Kami menikmati perjalanan di saat kebanyakan orang sedang tertidur lelap. Tidak terasa perjalanan semakin menanjak. Jalan yang kami lewati sebagian ada yang berbatu dan cukup menanjak sehingga kami harus berhati-hati. Apalagi semakin berjalannya waktu penerangan yang kami bawa semakin lemah. Senterku mulai redup meski jalan masih sedikit terlihat.
Perjalanan tak terasa hingga kami tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tepat waktu itu kami bertistirahat untuk minum dan menambah tenaga lagi dengan gula jawa. Perjalanan demi perjalanan ternyata kami telah melewati pos 2, namanya “Canggal Walangan”. Kami juga tidak tahu kenapa nama pos di sini aneh-aneh dan kami tidak tahu artinya. Sejenak kami juga bencanda untuk menghangatkan suasana atau kami bernostalgia pada masa-masa SMP kami. Sungguh momen-momen yang tidak bisa dilupakan. Semangat kami menuju Sunrise Camp terisi kembali. Semangat !!! Medan yang kami lewati menuju pos 3, “Cacingan” hampir sama seperti menuju pos 2. Kami melewati beberapa tangga hingga sampai pos 3. Selesai melewati pos 3, perjalanan begitu datar dan kami berjalan sambil menikmati indahnya bulan yang menerangi perjalanan kami. Apalagi penerangan yang kami bawa  sudah benar-benar mulai redup. Hanya tinggal satu milik temanku, Ambon kami biasa akrab memanggilnya. Namun sebagai teman aku tak biasa dengan panggilan itu, aku tetap memanggilnya Firman namanya. Meski kulitnya hitam sehingga banyak teman memanggilnya Ambon, bagiku tak masalah.
Begitu jalan datar, kami sangat senang karena pertanda bahwa sunrise camp sudah tidak jauh lagi. Dan benar, selang beberapa menit kami sampai di tempat untuk beristirahat dan mendirikan tenda. Kami tiba sekitar pukul 1 lebih. Begitu sampai kami langsung mendirikan tenda. Aku dan teman-temanku yang cewek kami duduk dan malah tidak membantu mendirikan tenda. Hehe.. maklum lah.. sesekali kami mendengar anak-anak di tenda lain yang belum tidur. Mereka masih asyik mengobrol. Tenda jadi, kamipun beristirahat.
Tak terasa aku bangun waktu menujukkan hampir pukul 5. Aku ingat bahwa sebenarnya aku harus menjalankan shalat shubuh. Tapi karena di sini tidak ada sumber air sehingga aku tidak jadi shalat. Sambil keluar ternyata sudah banyak orang yang berdiri di luar. Mereka menunggu sunrise. Aku pun ikut dengan mereka, tak lupa aku mengambil kamera sambil membangunkan teman-temanku agar tak melewati momen-momen ini. Kami berfoto bersama sambil menunggu matahari memunculkan dirinya. Canda tawa menghiasi suasana di sini. Begitu pun para pendaki yang lain. Sungguh bahagia rasanya. Semua tak terbayarkan dengan perjalan yang telah kita lewati. Mulai dari perjalanan berangkat yang ada sedikit problem, perjalanan pendakian, hingga akhirnya yang kita nanti nantikan tiba. Inilah sunrise yang kami tunggu. Waktu ini benar-benar sangat kami manfaatkan untuk berfoto. Ada yang selfie, ada yang foto sendiri, dan bareng-bareng, dan malah ada dua orang temanku yang malah masih tidur. Mungkin mereka sudah bosan karena sudah pernah ke sini sebelumnya. Hanya kata subhanallah yang bisa menggambarkan indahnya alam ini. Inilah yang membuat aku bahagia karena ingat bahwa bukan hanya menikmati keindahan alam saja tapi lebih utama mengingat siapa yang menciptakan alam semesta dan siapa yang memberikan kami kenikmatan berupa mata yang dapat memandang indahnya cipataan-Nya. Subhanallah..


Ini lah fotoku, sayang karena jujur aku tidak begitu pandai memainkan kamera, hasilnya tidak sesuai dengan aslinya. :D . Kalian gunung apa yang ada di belakangku ? sebelah kanan ku Gunung Merbabu, sebelah kiri Gunung Merapi dan sebelahnya ada Gunung Andong yang ada di Magelang. Sebenarnya masih ada dua gunung lagi, sayang enggak ke foto.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kenapa???

kenapa?? selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya. ...