Minggu, 2 Juli 2017
Haii gaess. Kenalin ini temen-temen MI ku.
Ternyata udah pada gede sekarang 😃. Awal ketemu bukber, lanjut silaturahim,
terus main deh. Yah sesuai rencana kita main hari Minggu. Mumpung masih pada bisa,
belum pada masuk kerja sama kuliah. Hehe..
Oh ya kenalin dulu nih dari yang paling kiri
namanya Hasan, Muna, Bagus, Hanifan, Nisa (saya), Reni, sama Ipul. Ya kita
berangkat bertujuh, ganjil memang. Rencana awal kita berdelapan, tapi karena
satu orang nggak jadi ikut akhirnya bertujuh. Kita berangkat sekitar pukul 8.10
WIB dari Magelang lewat jalur selatan yaitu Salaman-Sapuran, Wonosobo. Sampai
di Dieng sekitar pukul 11.00 WIB. Cukup lama memang apalagi dengan jalan yang
berkelok-kelok. Tapi tak kalah dengan pemandangan indah yang menyejukkan mata
selama perjalanan. Semua lelah karena perjalanan jauh terbayar dengan apa yang
di depan mata.
Pertama masuk kawasan Dieng Wonosobo membayar
tiket masuk wisata sebesar 50ribu. Karena kita rombongan tujuh orang, jadi
dihitung 50ribu. Sampai di tempat wisata pertama yaitu Telaga Warna kita
istirahat sambil nyari tempat makan. Akhirnya kita makan di dalam tempat
wisata. Dan jangan kaget dengan harga makanan di sana. Siap-siap kantong kering
hahah.. 😃. Ada yang beli bakso dan ada yang beli mie
Ongklok-karena penasaran pengen nyobain katanya-. Mie ongklok merupakan makanan
khas Dieng Wonosobo. Makanan yang di dalamnya ada mie dan sayur kubis dengan
bumbu kacang diatasnya lengkap ada sate. Hhmm.. nyam nyam. Baunya sangat
menggoda. Tapi aku nggak beli mie, aku lebih memilih bakso karena hawa dingin
pengen makan yang berkuah. Haha..
Selesai makan terus bayar, kaget sebenarnya.
Harganya waww. Bakso lengkap dengan mie harganya 15 ribu rupiah. Gak kebayang
bukan padahal dengan porsi kecil padalagi baksonya hanya ada tiga buah, berarti
satu buah bakso 5 ribu dong. Wkwkk. Dan harga mie ongklok juga lebih mahal dari
bakso. Berapa?? 20 ribu rupiah. Buat aku mahasiswa yang tinggal di Jogja harga
segitu termasuk mahal karena kebiasaan makan di Jogja murah-murah, 😃. Lanjut habis makan rencana mau sholat, tapi
karena melihat keadaan musholla yang tidak memungkinkan jadi kami lanjut masuk
wisata dan jalan-jalan. Tiket masuk wisata Telaga Warna dikenai biaya 8.500
rupiah per orang. Dan kondisi cukup ramai karena bertepatan dengan akhir pekan
dan libur lebaran. Kami masuk dan menikmati suasana telaga dan nggak lupa yang
paling utama adalah foto. 😃
Ya foto memang media untuk mengabadikan momen.
Karena setiap momen itu tidak akan terjadi dua kali. Haha.. kata pecinta foto.
Setelah sholat zuhur lanjut ke Candi Arjuna.
Lokasinya tidak jauh dari Telaga Warna. Sampai di Candi Arjuna ada kabar yang
disebar melalui Whatsapp yang mengatakan bahwa telah terjadi letusan di kawah
Sileri, Dieng Wonosobo. Alhamdulillah.. lokasinya jauh dari tempat yang sedang
kami kunjungi. Sontak kita langsung dihubungi keluarga di rumah menanyakan
keadaan kita. Termasuk aku dihubungi oleh kakak-kakakku. Langsung aku kabari
bahwa aku baik-baik saja di sini.
Selamat siang komandan.
Ijin melaporkan pada Minggu, 2 Juli 2017
sekira pukul 12.00 WIB telah terjadi letupan Kawah Sileri turut Desa Kepakisan
Kec. Batur Kab. Banjarnegara sebanyak 1 kali dengan ketinggian lk 50 meter.
Adapun untuk pengunjung maupun warag diminta
untuk meninggalkan lokasi dan untuk area kawah sudah disterilisasi karena info
dari Sdr. Surip (Pos Gunung Api Dieng) bahwa kejadian tersebut berpotensi
menimbulkan letupan susulan.
Lahar yang dikeluarkan adalah lahar dingin
perkembangan akan segera dilaporkan.
Dst.
Dan seterusnya.
Karena pengunjung cukup padat dan candi sedang
dipugar maka kami lebih memilih duduk di rerumputan untuk bersantai dan
berfoto. Tapi melihat kondisi jalan yang begitu padat yang terlihat dari tempat
kita duduk, maka kita memuaskan berfoto sambil menunggu kira-kia agar tidak
terjebak macet. Puas dengan foto lanjut ke tempat selanjutnya yaitu kawah
Sikidang.
Sampai di Kawah Sikidang pun banyak wisatawan
yang memadati tempat wisata. Kebanyakan adalah wisatawan lokal dari berbagai
daerah yang menikmati libur lebaran dengan berwisata bersama keluarga. Masuk
lokasi wisata menikmati jalanan menuju kawah dan berfoto di sekitar kawah. Puas
berfoto-foto dan mengingat waktu ashar sudah hampir habis kita langsung mencari
musholla untuk sholat. Ternyata sampai di parkiran sudah sepi. Dari masuk
parkiran penuh dengan kendaraan para pengunjung yang didominasi oleh kendaraan
roda empat. Perjalanan turun dari Dieng ditemani dengan kabut tebal dan udara
dingin membuat kami berjalan pelan. Padahal waktu sudah menunjukkan 17.30 WIB.
Tidak apa-apalah pelan-pelan saja. Keluar dari tempat wisata kita mencari
tempat untuk sholat. Udara dingin membuat kita kelaparan dan selesai sholat
kita mencari tempat makan. Dan akhirnya kita makan di dekat pasar Kertek. Jauh
memang dari lokasi masjid tempat kita sholat tadi yang masih di daerah Garung
Dieng Wonosobo. Karena di jalan kita sempat bingung mau makan apa dan dimana
karena selera masing-masing dari kita juga berbeda. Akhirnya karena kita semua
sudah lapar semua setuju makan di Pecel Lele Lamongan. Sambil menikmati makan
kita istirahat sejenak dan sambil itung-itungan bayar tempat wisata. Hahha. 😃 dan juga berbagi foto. Wkwwk biasa anak
sekarang yang dicari foto buat update di media sosial, terutama instagram,
haha.. ternyata makan dan berbagi foto cukup menyita waktu yang lama. Dari
mulai jam 7 sampai setengah 9 malam. Wahh lumayan. Akhirnya kita meneruskan
perjalanan pulang. Sampai di Tempuran, Magelang aku sama Hasan terjebak ban
bocor. Padahal kita paling belakang dan teman-teman yang lain sudah jauh di
depan. Aku sudah menghubungi mereka tapi tak ada jawaban. Akhirnya Reni sama
Ipul datang menghampiri kami, sedangkan yang lainnya sudah jauh. Sempat
kebingungan juga karena sudah malam dan waktu menunjukkan pukul 10 malam, kami
sudah berfikir mana ada tambal ban yang masih buka. Berjalan lumayan alhamdulillah
ada tambal ban yang buka. Kalian tahu berapa yang bocor? Ada 4. Wahh banyak
banget itu. Kok bisa? Ternyata ada paku. Akhirnya langsung motorku ganti ban
dalam dan kita bisa pulang. Yeeyy alhamdulillah.
Sampai di pasar Sraten ternyata Muna, Mega,
sama Hanifan udah nunggu di sana. Kalian tahu ada cerita lucu dari Hanifan. Dia
bertanya padaku,
“Nis, kamu tadi udah bayar makan po?”, tanya
Hanifan.
“Iya, udah kenapa emang? Tadi aku bayar
sekalian punya Hasan.” Jawabku.
“lohh, masak aku lupa belum bayar, hahaha 😃”
Sontak semuanya langsung ketawa. Hahah..
bisa-bisanya dia lupa belum bayar makan.wkwkk.
Dan alhamdulillah.. aku sampai di rumah pukul
10.30 WIB dengan selamat dianter sama temen-temen. Alhamdulillahh..
perjalananan yang melelahkan tapi mengasyikkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar