Minggu, 09 Juli 2017

Go on Vacation to Dieng Wonosobo

Minggu, 2 Juli 2017
Haii gaess. Kenalin ini temen-temen MI ku. Ternyata udah pada gede sekarang 😃. Awal ketemu bukber, lanjut silaturahim, terus main deh. Yah sesuai rencana kita main hari Minggu. Mumpung masih pada bisa, belum pada masuk kerja sama kuliah. Hehe..
Oh ya kenalin dulu nih dari yang paling kiri namanya Hasan, Muna, Bagus, Hanifan, Nisa (saya), Reni, sama Ipul. Ya kita berangkat bertujuh, ganjil memang. Rencana awal kita berdelapan, tapi karena satu orang nggak jadi ikut akhirnya bertujuh. Kita berangkat sekitar pukul 8.10 WIB dari Magelang lewat jalur selatan yaitu Salaman-Sapuran, Wonosobo. Sampai di Dieng sekitar pukul 11.00 WIB. Cukup lama memang apalagi dengan jalan yang berkelok-kelok. Tapi tak kalah dengan pemandangan indah yang menyejukkan mata selama perjalanan. Semua lelah karena perjalanan jauh terbayar dengan apa yang di depan mata.
Pertama masuk kawasan Dieng Wonosobo membayar tiket masuk wisata sebesar 50ribu. Karena kita rombongan tujuh orang, jadi dihitung 50ribu. Sampai di tempat wisata pertama yaitu Telaga Warna kita istirahat sambil nyari tempat makan. Akhirnya kita makan di dalam tempat wisata. Dan jangan kaget dengan harga makanan di sana. Siap-siap kantong kering hahah.. 😃. Ada yang beli bakso dan ada yang beli mie Ongklok-karena penasaran pengen nyobain katanya-. Mie ongklok merupakan makanan khas Dieng Wonosobo. Makanan yang di dalamnya ada mie dan sayur kubis dengan bumbu kacang diatasnya lengkap ada sate. Hhmm.. nyam nyam. Baunya sangat menggoda. Tapi aku nggak beli mie, aku lebih memilih bakso karena hawa dingin pengen makan yang berkuah. Haha..
Selesai makan terus bayar, kaget sebenarnya. Harganya waww. Bakso lengkap dengan mie harganya 15 ribu rupiah. Gak kebayang bukan padahal dengan porsi kecil padalagi baksonya hanya ada tiga buah, berarti satu buah bakso 5 ribu dong. Wkwkk. Dan harga mie ongklok juga lebih mahal dari bakso. Berapa?? 20 ribu rupiah. Buat aku mahasiswa yang tinggal di Jogja harga segitu termasuk mahal karena kebiasaan makan di Jogja murah-murah, 😃. Lanjut habis makan rencana mau sholat, tapi karena melihat keadaan musholla yang tidak memungkinkan jadi kami lanjut masuk wisata dan jalan-jalan. Tiket masuk wisata Telaga Warna dikenai biaya 8.500 rupiah per orang. Dan kondisi cukup ramai karena bertepatan dengan akhir pekan dan libur lebaran. Kami masuk dan menikmati suasana telaga dan nggak lupa yang paling utama adalah foto. 😃
Ya foto memang media untuk mengabadikan momen. Karena setiap momen itu tidak akan terjadi dua kali. Haha.. kata pecinta foto.
Setelah sholat zuhur lanjut ke Candi Arjuna. Lokasinya tidak jauh dari Telaga Warna. Sampai di Candi Arjuna ada kabar yang disebar melalui Whatsapp yang mengatakan bahwa telah terjadi letusan di kawah Sileri, Dieng Wonosobo. Alhamdulillah.. lokasinya jauh dari tempat yang sedang kami kunjungi. Sontak kita langsung dihubungi keluarga di rumah menanyakan keadaan kita. Termasuk aku dihubungi oleh kakak-kakakku. Langsung aku kabari bahwa aku baik-baik saja di sini.
Selamat siang komandan.
Ijin melaporkan pada Minggu, 2 Juli 2017 sekira pukul 12.00 WIB telah terjadi letupan Kawah Sileri turut Desa Kepakisan Kec. Batur Kab. Banjarnegara sebanyak 1 kali dengan ketinggian lk 50 meter.
Adapun untuk pengunjung maupun warag diminta untuk meninggalkan lokasi dan untuk area kawah sudah disterilisasi karena info dari Sdr. Surip (Pos Gunung Api Dieng) bahwa kejadian tersebut berpotensi menimbulkan letupan susulan.
Lahar yang dikeluarkan adalah lahar dingin perkembangan akan segera dilaporkan.
Dst.
Dan seterusnya.
Karena pengunjung cukup padat dan candi sedang dipugar maka kami lebih memilih duduk di rerumputan untuk bersantai dan berfoto. Tapi melihat kondisi jalan yang begitu padat yang terlihat dari tempat kita duduk, maka kita memuaskan berfoto sambil menunggu kira-kia agar tidak terjebak macet. Puas dengan foto lanjut ke tempat selanjutnya yaitu kawah Sikidang.
Sampai di Kawah Sikidang pun banyak wisatawan yang memadati tempat wisata. Kebanyakan adalah wisatawan lokal dari berbagai daerah yang menikmati libur lebaran dengan berwisata bersama keluarga. Masuk lokasi wisata menikmati jalanan menuju kawah dan berfoto di sekitar kawah. Puas berfoto-foto dan mengingat waktu ashar sudah hampir habis kita langsung mencari musholla untuk sholat. Ternyata sampai di parkiran sudah sepi. Dari masuk parkiran penuh dengan kendaraan para pengunjung yang didominasi oleh kendaraan roda empat. Perjalanan turun dari Dieng ditemani dengan kabut tebal dan udara dingin membuat kami berjalan pelan. Padahal waktu sudah menunjukkan 17.30 WIB. Tidak apa-apalah pelan-pelan saja. Keluar dari tempat wisata kita mencari tempat untuk sholat. Udara dingin membuat kita kelaparan dan selesai sholat kita mencari tempat makan. Dan akhirnya kita makan di dekat pasar Kertek. Jauh memang dari lokasi masjid tempat kita sholat tadi yang masih di daerah Garung Dieng Wonosobo. Karena di jalan kita sempat bingung mau makan apa dan dimana karena selera masing-masing dari kita juga berbeda. Akhirnya karena kita semua sudah lapar semua setuju makan di Pecel Lele Lamongan. Sambil menikmati makan kita istirahat sejenak dan sambil itung-itungan bayar tempat wisata. Hahha. 😃 dan juga berbagi foto. Wkwwk biasa anak sekarang yang dicari foto buat update di media sosial, terutama instagram, haha.. ternyata makan dan berbagi foto cukup menyita waktu yang lama. Dari mulai jam 7 sampai setengah 9 malam. Wahh lumayan. Akhirnya kita meneruskan perjalanan pulang. Sampai di Tempuran, Magelang aku sama Hasan terjebak ban bocor. Padahal kita paling belakang dan teman-teman yang lain sudah jauh di depan. Aku sudah menghubungi mereka tapi tak ada jawaban. Akhirnya Reni sama Ipul datang menghampiri kami, sedangkan yang lainnya sudah jauh. Sempat kebingungan juga karena sudah malam dan waktu menunjukkan pukul 10 malam, kami sudah berfikir mana ada tambal ban yang masih buka. Berjalan lumayan alhamdulillah ada tambal ban yang buka. Kalian tahu berapa yang bocor? Ada 4. Wahh banyak banget itu. Kok bisa? Ternyata ada paku. Akhirnya langsung motorku ganti ban dalam dan kita bisa pulang. Yeeyy alhamdulillah.
Sampai di pasar Sraten ternyata Muna, Mega, sama Hanifan udah nunggu di sana. Kalian tahu ada cerita lucu dari Hanifan. Dia bertanya padaku,
“Nis, kamu tadi udah bayar makan po?”, tanya Hanifan.
“Iya, udah kenapa emang? Tadi aku bayar sekalian punya Hasan.” Jawabku.
“lohh, masak aku lupa belum bayar, hahaha 😃
Sontak semuanya langsung ketawa. Hahah.. bisa-bisanya dia lupa belum bayar makan.wkwkk.

Dan alhamdulillah.. aku sampai di rumah pukul 10.30 WIB dengan selamat dianter sama temen-temen. Alhamdulillahh.. perjalananan yang melelahkan tapi mengasyikkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kenapa???

kenapa?? selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya. ...