Rabu, 04 April 2018

kenapa???

kenapa??

selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya.

kenapa??

orang selalu hanya bisa menyalahkan, hanya bisa menilai yang tampak, ia tak pernah memahami apa yang telah terjadi sebelumnya.

Rabu, 21 Maret 2018

Ketiban Koper Malam Jumat



Malam itu adalah malam Jumat. Seperti biasa jadwal dibaan rutinan di Komplek Q. Mendengar suara pembukaan acara di Mushola Barat (musbar) membuatku bergegas memakai jas hijau beserta kerudung putih. Setelah selesai bersiap-siap sambil menunggu teman-teman kamar yang lain aku duduk bersandar di depan rak tepat di samping lemari. Namun, tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh. Kupikir yang terjatuh adalah Kamus Al Munawwir yang letaknya tepat di rak paling atas. Dan aku pikir jikalau pun jatuh pasti tidak akan menimpaku. Namun ternyata, seorang Mbak kamar tiba-tiba bilang “Awas!”. Dan naas, aku tertimpa koper. 😃



Lihatlah, koper yang terletak horizontal yang teratas menjatuhiku. Sore tadi ketika waktu ashar, aku sempat berfikir ketika aku sedang rebahan di atas lantai, dan tak disengaja aku melihat koper dengan kondisi yang sudah miring ke kiri dan tinggal sedikit lagi akan jatuh, dalam hati berkata:

“itu koper kalo jatuhin orang kan mantepp bangett”

Hemm nyatanya malah ketimpa sendiri. Hahah

Itu akibat melihat sesuatu tetapi malah tidak melakukan tindakan ataupun solusi. Karena aku tidak tinggi, jadi kupikir nunggu teman yang lebih tinggi yang mampu membetulkan posisinya. Tapi musibah tidak akan pernah ada yang tahu. Ternyata bekas jatuhnya koper yang kena kepala membuat kepalaku pusing  beberapa hari dan sedikit memar. Cukup lumayan, satu minggu bekas memar tersebut baru sembuh. 

Tak apa, belajar dari setiap kejadian, pasti akan ada hikmahnya.

Senin, 15 Januari 2018

Keluarga Baru di Muara Kapuas



Sabtu, 7 Desember 2017

Udah ganti tahun, tapi baru sempet ngepost nih. Gapapa yak.

Kali ini aku bakal cerita nih Gathering ITTC 2017 di Rumah Makan Kapuas di Jalan Kaliurang. Acara yang diadain untuk kedua kalinya ini PJ nya Balqis sama Fathin. Kita kumpul di tempat pukul 13.00 WIB. Karena datengnya beda-beda jadinya langsung kumpul di tempat aja. Kebetulan karena aku enggak tahu tempatnya, jadi aku milih ke kantor aja bareng temen-temen yang ada di sini. 

Sampe di sana ternyata udah banyak yang datang. Wahh... kayaknya bakalan seru nih. 

Enggak nyangka juga ada yang enggak ngelist di grup whatsapp tapi datang juga. Yup intrukturku hari Senin, namanya Puguh Jayadi. Dan ternyata dia enggak sendirian. Kita kedatangan tamu namanya Mas Eko. Ternyata dia dulu anggota Tim ITTC tapi sekarang udah enggak. Tapi enggak salah kan ikut gathering? Sekaligus ngramein.

Berkat kehumorisan temen-temen di ICT jadi banyak canda tawa. Dan ini yang membuatku seneng dan bikin kita tambah akrab. Aku pun mulai belajar untuk tidak menjadi orang yang “spaneng”. Di sini aku bisa ketawa lepas, becanda. Betapa bahagianya aku. 

Nah, acara dimulai dari makan bareng sambil nunggu yang belum dateng, terus dilanjutin games lalu foto bareng. Habis makan, kita langsung main games. Sebelumnya Balqis, menawarkan dua pilihan permainan tapi pada akhirnya dua permainan itu kita lakuin semuanya. 😃
 
Permainan yang cukup seru dan asyik. Tapi aku lupa namanya games yang pertama, yang kedua itu dare or truth.

Dari sini aku menemukan keluarga baru, kebahagiaan baru, yang menyadarkanku untuk terus bersyukur. Kenapa? Karena Allah telah mempertemukan aku dengan temen-temen seperti mereka. Menurutku mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Mereka ahli di bidang teknlogi dan komputer tapi mereka enggak melupakan kewajiban untuk beribadah. Mereka bisa menempatkan di mana waktu bercanda, waktu serius, dan menjadi orang yang profesional dan religius. 

Sungguh, “Maka nikmat Tuhan-Mu manakah yang kau dustakan?”. (QS. Ar-Rahman)


Ditulis Selasa, 16 Januari 2018

Senin, 04 Desember 2017

Cerita Singkat tentang Komplek Q



PP Al Munawwir Komplek Q, salah satu pondok putri di bawah naungan yayasan PP Al Munawwir, Krapyak Yogyakarta, tempat aku tinggal saat ini sejak 2016. Pondok pesantren putri ini didirikan oleh KH. Ahmad Warson Munawwir, yang merupakan sosok pengarang kamus legendaris, Al Munawwir. Ya, tidak banyak orang tahu bahwa kamus populer itu dikarang oleh Bapak. Ya, kami memanggil dengan nama Bapak. Beliau wafat pada tahun 2013. Jadi, ketika aku masuk komplek Q tidak menjumpai sosok Bapak yang sering diceritakan oleh Mbak-Mbak atau pun yang sering diceritakan oleh Ibu Nyai.

Komplek Q adalah pondok khusus mahasiswa dan juga beberapa santri pelajar baik dari SMK Al Munawwir sendiri maupun pelajar yang sekolah di luar. Kegiatan di Komplek Q sangat padat. Kegiatan di mulai ba’da maghrib, mulai dari jamaah, Madrasah Diniyah sampai jam 9, PQ dan Sorogan. Semua kegiatan itu kira-kira berakhir 21.30-22.00 lah ya, tergantung antrian PQ Sorogan. Kalau datang cepet ya bisa selesai cepet, kalo telat yang sabarlah mengantri.

Selain kegiatan malam, ada kegiatan ngaji di pagi hari. Untuk hari Senin, Selasa, Sabtu yaitu PQ (Pengajian Al-Quran) pagi. Rabu, Kamis ngaos (bandongan) Kitab Tafsir Jalalain oleh Bapak Thoifur. Jumat pagi itu muqodaman, dan Ahad pagi ngaos bersama Gus Kholid dengan Kitab Nashoihul Ibad.
Kegiatan ngaos sore pun ada, namun hanya Rabu, Kamis, Sabtu, Ahad, saja. Rabu sore dengan kitab Takrib oleh Bapak Suhadi, untuk hari selanjutnya dengan kitab Syamailul Muhammadiyah oleh Bapak Muslih.

Begitu padatnya kegiatan di Komplek Q sehingga selain sebagai mahasiswa juga sebagai santri harus pandai mengatur dan memanfaatkan waktu. Bagaimana agar semua berjalan seimbang, meskipun pada akhirnya masing-masing hanya 50% saja. Tapi percayalah bahwa keberkahan itu ada. Asalkan kita mengikuti kegiatan dengan baik, ngaji sregep, jamaah sregep, PQ Sorogan sregep, madin sregep, insya Allah akan merasakan hasilnya nanti. Ya Ibu Nyai selalu menceritakan Mbak-mbak Komplek Q yang sudah sukses, menjadi tokoh politik, aktivis kewanitaan, pendiri pondok, pejabat, dll. Mereka berawal dari kata kunci tadi “Sregep”.

kenapa???

kenapa?? selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya. ...