Senin, 04 Desember 2017

Cerita Singkat tentang Komplek Q



PP Al Munawwir Komplek Q, salah satu pondok putri di bawah naungan yayasan PP Al Munawwir, Krapyak Yogyakarta, tempat aku tinggal saat ini sejak 2016. Pondok pesantren putri ini didirikan oleh KH. Ahmad Warson Munawwir, yang merupakan sosok pengarang kamus legendaris, Al Munawwir. Ya, tidak banyak orang tahu bahwa kamus populer itu dikarang oleh Bapak. Ya, kami memanggil dengan nama Bapak. Beliau wafat pada tahun 2013. Jadi, ketika aku masuk komplek Q tidak menjumpai sosok Bapak yang sering diceritakan oleh Mbak-Mbak atau pun yang sering diceritakan oleh Ibu Nyai.

Komplek Q adalah pondok khusus mahasiswa dan juga beberapa santri pelajar baik dari SMK Al Munawwir sendiri maupun pelajar yang sekolah di luar. Kegiatan di Komplek Q sangat padat. Kegiatan di mulai ba’da maghrib, mulai dari jamaah, Madrasah Diniyah sampai jam 9, PQ dan Sorogan. Semua kegiatan itu kira-kira berakhir 21.30-22.00 lah ya, tergantung antrian PQ Sorogan. Kalau datang cepet ya bisa selesai cepet, kalo telat yang sabarlah mengantri.

Selain kegiatan malam, ada kegiatan ngaji di pagi hari. Untuk hari Senin, Selasa, Sabtu yaitu PQ (Pengajian Al-Quran) pagi. Rabu, Kamis ngaos (bandongan) Kitab Tafsir Jalalain oleh Bapak Thoifur. Jumat pagi itu muqodaman, dan Ahad pagi ngaos bersama Gus Kholid dengan Kitab Nashoihul Ibad.
Kegiatan ngaos sore pun ada, namun hanya Rabu, Kamis, Sabtu, Ahad, saja. Rabu sore dengan kitab Takrib oleh Bapak Suhadi, untuk hari selanjutnya dengan kitab Syamailul Muhammadiyah oleh Bapak Muslih.

Begitu padatnya kegiatan di Komplek Q sehingga selain sebagai mahasiswa juga sebagai santri harus pandai mengatur dan memanfaatkan waktu. Bagaimana agar semua berjalan seimbang, meskipun pada akhirnya masing-masing hanya 50% saja. Tapi percayalah bahwa keberkahan itu ada. Asalkan kita mengikuti kegiatan dengan baik, ngaji sregep, jamaah sregep, PQ Sorogan sregep, madin sregep, insya Allah akan merasakan hasilnya nanti. Ya Ibu Nyai selalu menceritakan Mbak-mbak Komplek Q yang sudah sukses, menjadi tokoh politik, aktivis kewanitaan, pendiri pondok, pejabat, dll. Mereka berawal dari kata kunci tadi “Sregep”.

kenapa???

kenapa?? selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya. ...