Kamis, 30 November 2017

Sekaten, 25 November 2017



Ini foto kemarin pas ke Sekaten, Sabtu, 25 November 2017. Jujur baru pertama kali ke Sekaten, meski aku di Jogja sudah dari 2015. Yup hahaha kelihatan banget kalo jarang main. Dulu 2015 pertama ke Jogja Sekaten sudah lewat. 2016 waktu di pondok, diajak sama teman-teman kamar tapi aku enggak mau.

Baru kemarin teman-teman kamar berencana ke Sekaten. Sudah dibikin list siapa aja yang mau ikut. Tapi aku enggak ngelist karena kukira aku pulang sampe pondok pas waktu ngaji. Ternyata sampai pondok, ngaji sore jam 4 libur. Dan di kamar hanya ada satu orang, Fatiha. Kutanya dia, "Mbak-mbak udah pada berangkat?".
"Udah Mbak, baru aja. Aku sebenarnya pengen ikut, tapi enggak ada boncengan."

Akhirnya aku ajak dia, yang kebetulan masih termasuk santri baru, baru masuk 2017. Haha. Kita berangkat nyusul. Kebetulan tempat Sekatenan di Alun-alun Utara yang jaraknya tak jauh dari pondok. Cukup 10-15 menit. Kita berangkat pukul 16.30 cukup ramai. Dan kebetulan sore itu cerah dan karena malam minggu juga. Sebelumnya 3 hari kemarin berturut-turut hujan tak berhenti. Jadi pas sekalinya ke Sekaten, ternyata di sana banyak juga ketemu Mbak-mbak santriwati Komplek Q, termasuk ibu Lurah. 😀

Sampai di sana, langsung mencari teman-teman kamar yang lain. Singkatnya sambil menunggu agak gelap kita baru mau naik Kora-kora. Pasti tahu kan? Nah ini pengalaman keduaku naik kora-kora, jadi aku bersikap biasa aja. Kebetulan kita yang naik hanya berempat. Satu hal unik dari Mbak yang di sampingku, rasanya pengen ketawa terus. Haha. Ya setlah naik kora-kora, baru berapa kali ayunan di sudah berteriak, "ibu, ibu, heuheu". Sambil menangis. Semakin kencang ayunan semakin menjadi- jadi. Hingga sampai selesai di masih menangis. Di bilang, "udah, kapok."

Kutanya dia, belum pernah naik kora-kora po? Ternyata sudah tapi dulu, masih kecil. Haha pantes aja. Mungkin lupa ya rasanya naik kora-kora. Aku yang di sampingnya cukup malu sebenarnya, karena Mbaknya nangisnya kenceng banget. Wkwk. Tapi ya sudahlah. Ketika turun, kita semua menertawakan Mbak Nadia sebenarnya. Tapi melihat kondisinya yang lemah ternyata kasihan juga. Katanya masih pusing kalau lihat yang muter-muter.

Selasa, 21 November 2017

Monev and Gathering ITTC 2017


Tim Instruktur dan Fasilitator Training ITC 2017/2018
Untuk pertama kali ikut dan pertama kali tahu apa itu Monev. Apa sih Monev sebenarnya? Monev itu kependekan dari Monitoring dan Evaluasi. Setelah Training ICT telah berjalan 1,5 bulan dari 18 September 2017 baru kali ini diadakan evaluasi.

Hari ini Sabtu, 4 November 2017.

Rangkaian kegiatan hari ini kita dimulai dengan foto bersama. Dengan dresscode yang sama antara Instruktur dan Fasilitator yaitu baju putih dengan bawahan hitam, dan jilbab hitam bagi yang cewek dan dasi bagi yang cowok. Di agenda kumpul pukul 08.00 WIB tapi aku datang sedikit terlambat yaitu 08.10. WIB karena ada yang harus mengantar kamera untuk keponakanku ke Magelang lalu aku balik Jogja lagi dan aku berangkat pukul 06.15. Cukup melelahkan sebenarnya, tapi harus aku lakukan karena kamera mau dipakai besok dan keponakanku pun mendadak ngabarinnya. Hufft.. sampai di Rektorat lama ternyata sudah banyak yang datang. Sebelumnya aku cukup kaget ketika berpapasan di depan Rektorat Lama ketemu dengan Mas Ervan yang pakai baju batik melaju dengan sepedanya. Sepintas terpikir, “loh, aku enggak salah kostum kan?”, kataku dalam hati. Namun setelah masuk Sekretariat ternyata teman-teman yang lain sudah siap dengan seragamnya. Begitu aku datang sama Mas Ervan, ada yang tanya gini, “Loh, Paman kok enggak pakai seragam sih?”, celetuk yang lain. Lalu Mas Ervan jawab, “La kan aku yang mau moto kalian.”

Setelah semua siap kita bareng-bareng ke Convention Hall untuk foto di sana. Jadi kita bonceng-boncengan. Mulai dari foto bareng-bareng yang formal, gaya bebas sampe boomerangan. Haha. Dan setelah itu masih foto perorangan. Nah ini yang cukup bikin lama karena nunggu foto sendiri-sendiri. Selesai foto sekitar jam 10.30 an. Ada beberapa yang baru datang malah Mas Puguh, Mas Agung, Mas Haidar, dan satu lagi fasilitator. Selesai foto kita langsung balik ke Rektorat Lama langsung masuk Ruang Training III untuk Evaluasi.

Baru kali pertama merasakan Evaluasi Kerja yang berbeda. Rasanya aku sedang berada di tempat kerja dan melupakan kuliahku. Aku melakukan evaluasi layaknya pekerja kantoran profesional. Dan aku sadar, memang ITTC itu layaknya kerja dan benar-benar profesional. Rasanya senang punya pengalaman seperti ini, padahal aku masih kuliah tapi aku layaknya sudah kerja profesional. Nah, forum evaluasi ini dipimpim oleh Mas Habibie. Beberapa evaluasi menyangkut pelakasanaan Training ICT baik instruktur maupun fasilitator.

Banyak kritik dan saran yang masuk. Beberapa kritikan untuk fasilitator sedikit menyadarkanku dan mengevaluasi diriku sendiri. Seperti halnya kritikan—masih banyak fasilitator yang datang hanya sekedar ngambil kunci dan presensi lalu masuk ruangan nanti selesai balikin kunci dan pulang. Artinya tidak ada yang main ke kantor, semua hanya untuk sekedar melakukan kewajiban. Dan terkadang yang disapa hanya orang yang dikenal atau instrukturnya saja, padahal di sekretariat itu ada orang lain. Nah loh. Itu aku banget. Wkwk

Tapi ternyata setelah aku tanya beberapa rekan yang lain mereka merasakan hal yang sama. “Kritikan untuk fasilitator rasanya itu aku banget.” Celetuk mereka. Yup ternyata bukan hanya menjadi bahan evaluasi aku aja, yang lain pun begitu.
Selesai evaluasi ditutup, kita lanjut istirahat dulu, sholat zuhur baru makan siang. Nah, kita bikin lingkaran di depan sekretariat baru makan dibagikan. Yeaayy rasanya seneng banget. Haha kelaperan euy dari pagi belum makan. Haha—kasian.

Kukira yang sebelumnya selesai makan bisa pulang ternyata masih ada sesi permainan. Ini lhoh yang namanya gathering. Sebelumnya kita dikerjain sama beberap instruktur yang bikin drama buat ngerjain Mas Agung yang ulang tahun di hari ini. Wkwk cukup menegangkan sebenarnya, Mas Agung yang disalah-salahkan. Di kritik habis-habisan dan dibuka di forum. Duhh kok jadi gini ya? Sebenarnya sih aku enggak kaget karena udah liat gelagat mereka sebelum forum ini ada something pokoknya mah. Nah, benar ternyata Mas Agung dikerjain. Haha selamat ya, Selamat Ulang Tahun juga buat Mas Agung, instrukturku Hari Kamis sesi 3 Training I.
Nah, habis itu baru permainan. Asyik ternyata permainannya sedikit mikir haha. Baru ngerasain oh ini toh gathering.

Cukup mengasyikkan hari ini. Seneng banget rasanya, selain bisa saling mengenal—buat yang belum kenal, juga tambah bikin akrab ajah. ^_^

Yogyakarta, 15 November 2017
Intersat 5.25 PM

Minggu, 05 November 2017

Observasi Magang I

photo by : me

Observasi Magang I merupakan awal dari rangkaian Magang yang harus dipenuhi sebagai syarat kelulusan di Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Tugas mahasiswa di observasi Magang I ini hanyalah melihat, mengamati, dan memperhatikan bagaimana cara guru mengajar. Selain itu, mahasiswa juga mulai belajar bagaimana psikologi siswa, melihat respon mereka dalam belajar.

Menjadi seorang pendidik ada 4 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu paedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Nah, apa itu paedagogik? Yaitu seorang pendidik menguasai rancangan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Selain itu, penting juga pendidik menguasai psikologi pelajar agar mampu menguasai kelas dan menyesuaikan siswa yang diajakannya.
Observasi Magang I dilakukan terhadap 2 orang guru. Misalkan seseorang jurusan PBA di sekolah tempat ia observasi ia mengamati cara mengajar 2 guru tersebut dengan persetujuan pihak sekolah sebelumnya dan sudah menyesuaikan jadwal dengan mahasiswa. Respon Bapak/Ibu guru masing-masing seklah berbeda-beda. Pernah mendapat cerita yang sungguh menyenangkan dari salah satu teman karena guru yang mereka observasi sangat baik dan merespon positif kedatangan mahasiswa. Namun, pernah juga mendapat cerita pengalaman ada guru yang membatasi mahasiswa dan kurang memberikan respon yang baik. Semua kembali pada mahasiswa bagaimana mereka menyikapi hal tersebut.

Selamat dan Semangat Kawan. Semoga Magang I sukses dan lancar sekaligus menjadi bekal buat kalian. Magang I sukses ! 

kenapa???

kenapa?? selalu orang lain melihat dari apa yang nampak saat ini, ia tak pernah melihat bagaimana proses yang telah dilakukan sebelumnya. ...